A. PENGERTIAN
Ø Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) adalah
tekanan yang diakibatkan dari aliran darah yang dipompa oleh jantung, mengalir
cepat sehingga menekan dan merusak dinding arteri pada pembuluh darah.
Ø
Hipertensi dalam kehamilan adalah Tekanan sistol
> 140 atau tekanan diastol > 90 mmHg. Kenaikan tekanan sistolik 15 mmHg
dibandingkan tekanan darah sebelum hamil atau pada trimester pertama
kehamilan.(Menurut WHO)
Ø Hipertensi dalam kehamilan berarti tekanan
darah meninggi saat hamil. Keadaan ini biasanya mulai pada trimester ketiga,
atau tiga bulan terakhir
kehamilan. Kadang-kadang timbul lebih awal, tetapi hal ini jarang terjadi.
Ø Hipertensi dalam kehamilan berarti bahwa
wanita telah menderita hipertensi sebelum hamil, disebut juga sebagai pre eklamasi
tidak murni seperti superimposed preeklamsia bila disertai pula dengan
proteinnuria dan edemia.
Klasifikasi
·
Hipertensi Essensial – Hipertensi terjadi
sebelum kehamilan atau pada 20 pekan pertama kehamilan yang menetap sampai 12
pekan pasca persalinan.
·
Hipertensi Gestasional – Kenaikan tekanan darah
diatas normal pada waktu kehamilan tanpa terjadi proteinuria, dan kembali
normal dalam 12 pekan pasca persalinan.
·
Pre-Eklampsia dan Eklampsia – Hipertensi ringan
sampai berat dengan proteinuria (>0,3 gr dalam 24 jam). Jika tidak ada
proteinuria, tersangka preeklampsia bila terjadi kenaikan tekanan darah dan ada
keluhan sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri perut. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan
kadar creatinin serum >1,2 mg/dl,
jumlah trombosit < 100.000 sel /mm3, anemia hemolitik dan kenaikan SGOT, SGPT.
·
Pre-Eklampsia dengan Hipertensi Kronik – Pre
eklampsia yang terjadi pada penderita hipertensi esensial.
Klasifikasi Hipertensi Menurut JNC VII
(2003)
Klasifikasi
|
Sistolik
|
Diastolik
|
|
Normal
|
< 180
|
< 120
|
|
Pre hipertensi
|
120 – 139
|
80 – 89
|
|
Hipertensi stadium I
|
140 – 159
|
90 – 99
|
|
Hipertensi stadium II
|
>= 160
|
>= 10
|
Hipertensi yang timbul saat kehamilan disebut preeklamsia. Preeklampsia ini
juga memiliki tanda-tanda :
·
edema (penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh)
·
proteinuria (keluarnya protein melalui urin).
B. PATOFISIOLOGI
Peningkatan tekanan darah yang pertama kali timbul saat
kehamilan diperkirakan disebabkan oleh adanya kerusakan yang terjadi pada
pembuluh darah pada plasenta. Sehingga peningkatan tekanan darah dianggap sebagai
mekanisme kompensasi untuk janin. Akan tetapi peningkatan yang terlalu tinggi
malah dapat mengancam janinnya sendiri dan sang ibu. Preeklampsia dapat berkembang menjadi
eklampsia (pasien menjadi kejang dan tidak sadar). Di Indonesia eklampsia masih merupakan
sebab kematian utama ibu, selain perdarahan dan infeksi.
C. PENYEBAB
Penyebab utama hipertensi dalam kehamilan adalah :
a. hipertensi esensial
b. Penyakit ginjal
Penyebab utama hipertensi dalam kehamilan adalah :
a. hipertensi esensial
b. Penyakit ginjal
Menurut Sims ( 1970 ) penyakit hipertensi dan penyakit ginjal yang dengan hipertensi adalah sebagai berikut :
1. Penyakit hipertensi
a. Hipertensi esensial : ringan, sedang, berat, ganas( progresif )
b. Hipertensi renovaskuler ( penyakit pembulu darah ginjal )
c. Kartisio aorta
d. Aldosteronisme primer
e. Feokromositoma
2. Penyakit ginjal dan saluran kencing
a. Glomerulonefritis ( mendadak, menahun, sindomaneftrotik )
b. Pielonefritis ( mendadak, menahun, )
c. Lupus eritmatusus, dengan glomerulitis, dengan glomerulonefritis
d. Skelodermo dengan kelainan ginjal
e. Pariarteritis nodosa dengan kelainan ginjal
f. Gagal ginjal mendadak
g. Penyakit polikistik
h. Nefropatia diabetic
a. Hipertensi esensial
Adalah penyakit hipertnsi yang mungkin disebabkan faktor heriditer dan dipengaruhi oleh faktor emosi dan lingkungan. Wanita hamil dengan hipertensi tidak menunjukkan gejala-gejala lain kecuali hipertensi. Terbanyak dijupai adalah hipertensi jinak dengan tensi sekitar 140/90 sapai 160/100 mmHg. Jarang berubah menjadi ganas secara mendadak sampai sistolik 200 atau lebih.
Gejala-gejala seperti kelainan kantung, arteriskelorosis, perdarahan otak
dan penyakit ginjal baru timbul setelah dalam waktu lama dan penyakit terus
berlanjut.
b. Penyakit ginjal hipertensi
Penyakit ginjal dengan gejala hipertensi dan dapat dijumpai pada wanita hamil adalah :
- Glomerulonefritis akut dan kronik
- Pielonefritis akut dan kronik
Pemeriksaan :
- Pemeriksaan urine lengkap dan faal ginjal
- Pemeriksaan retina
- Pemeriksaan umum tekanan darah dan nadi
- Kuantitatif albumin air kencing ( urin )
- Darah lengkap dan ureum berdarah
D. TANDA DAN GEJALA
Penyakit ginjal dengan gejala hipertensi dan dapat dijumpai pada wanita hamil adalah :
- Glomerulonefritis akut dan kronik
- Pielonefritis akut dan kronik
Pemeriksaan :
- Pemeriksaan urine lengkap dan faal ginjal
- Pemeriksaan retina
- Pemeriksaan umum tekanan darah dan nadi
- Kuantitatif albumin air kencing ( urin )
- Darah lengkap dan ureum berdarah
D. TANDA DAN GEJALA
- Edema
- Nyeri kepala
- Nyeri epigastrium
- Muntah
- Gangguan visus ( superimposed pre exlamsia )
E. PENGARUH KEHAMILAN
TERHADAP PENYAKIT HIPERTENSI :
1) Kehamilan dengan hipertensi esensial akan berlangsung normal sampai aterme.
2) Pada kehamilan setelah 30 minggu 30 % adakan menunjukkan kenaikan tekanan darah namun tanpa gejala.
3) Kira-kira 20 % akan menunjukkan kenaikan tekanan darh yang mencolok, bisa disertai dengan proteinnuria dan edema ( preeklamsia tidak murni ) dengan keluhan : sakit kepala, nyeri epigastrium, nyeri muntah, dan gangguan penglihatan ( visus ).
F. PENGARUH PENYAKIT HIPERTENSI TERHADAP KEHAMILAN :
a. Dapat terjadi abortus
b. Prematuritas : lahir tidak cukup bulan.
c. Dismaturitis : lahir cukup bulan namun dengan berat badan rendah.
d. Lahir dengan apgar rendah atau lahir mati/ IUVD
e. Kematian janin dalam lahir ( KJDL )
G. PENATALAKSANAAN
a. Hipertensi esensial
- Dianjurkan cukup istirahat, menjauhi emosi, dan jangan bekerja terlalu
berat
- Pengawasan pertumbuhan janin harus lebih teliti disamping pemeriksaan biasa, dapat dilakukan pemeriksaan monitoring janin lainnya seperti elektrokardiografi fetal, ukuran biparietal (USG), penentuan kadar estriol, amnioskopi, Ph darah janin.
- Pengawasan pertumbuhan janin harus lebih teliti disamping pemeriksaan biasa, dapat dilakukan pemeriksaan monitoring janin lainnya seperti elektrokardiografi fetal, ukuran biparietal (USG), penentuan kadar estriol, amnioskopi, Ph darah janin.
- Penambahan berat badan yang agresif harus dicegah. Dianjurkan untuk diet
tinggi protein, rendah hidrat arang, rendah lemak dan rendah garam.
- Obat penenang ( solusio charcot, diazepam, romatozin, phenobarbital, valium ).
- Obat hipotensif
- Obat penenang ( solusio charcot, diazepam, romatozin, phenobarbital, valium ).
- Obat hipotensif
- Penggunaan obat-obat antihipertensi jika diperlukan seperti, Methyldopa, Labetalol, Nifedipin SR
dan Hydralazine.
- Pengakhiran kehamilan ( dilakukan apabila terjadi upper imposed pre
axlamsia, hipertensi ganas )
- Pemeriksaan dan penatalaksanaan dini penyakit-penyakit lain yang dapat
memperburuk hipertensi seperti kencing manis.
b. Penyakit ginjal
- Istirahat.
- Diit rendah garam
- Diberikan obat hipertensif ( apabila tekanan darah sangat tinggi) seperti : serpasil, katapres, minipres.
No comments:
Post a Comment